Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan Bendungan Karian adalah Proyek Strategis Nasional yang tidak lama lagi siap diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Saat ini pembangunan Bendungan Karian sudah mencapai 100 persen dan mulai penggenangan.
Hal itu diungkap Al Muktabar usai meninjau Bendungan Karian di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu (3/12/2023).
“Ada beberapa yang kita diskusikan dengan Pj Bupati Lebak dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian dalam rangka lahan. Pada dasarnya langkah-langkah itu sudah terstruktur dan pembiayaannya ada. Yang jelas, semua baik untuk bersama,” paparnya.
Dikatakan, Bendungan Karian untuk wilayah timur untuk mensupport hingga Serpong. Sementara untuk bagian barat untuk memasok Bendung Pamarayan terkait air baku permukaan.
“Bendungan Karian ini strategis sekali,” ungkap Al Muktabar.
Dijelaskan, pemanfaatan untuk wilayah barat setelah masuk ke Bendung Pamarayan. Mulai dari air baku industri serta irigasi pertanian yang luasnya mencapai 22 ribu hektar. Bendungan Karian juga menjadi pengendali banjir dari daerah hulu.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Bendungan Karian memiliki kapasitas tampung 314,7 juta m3 dan luas genangan maksimum sebesar 1.740 hektar. Bendungan Karian dapat dimanfaatkan untuk menambah kebutuhan suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas 22.000 hektare.
Bendungan Karian memiliki fungsi utama menyuplai air baku untuk kebutuhan rumah-tangga, dan industri di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta.
Pembangunan Bendungan Karian dimulai sejak Oktober 2015 dengan anggaran Rp 1,3 triliun dan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana Daelim Industrial Co, LTD-PT. Wijaya Karya (Persero), PT. Waskita Karya (Persero) Joint Operation.