Realisasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), yang dilakukan Pemprov Banten menjelang akhir tahun anggaran 2023 sudah mencapai Rp2,3 Triliun dari target yang dicanangkan sebesar Rp2,7 Triliun.
Sejatinya realisasi itu melebihi target, jika Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) di Kemendagri-nya sudah bisa berjalan dari awal tahun anggaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, optimalisasi belanja P3DN tahun 2023 ini, terkendala pada penerapan SIPD di Kemendagri yang baru bisa dijalankan pada pertengahan tahun, sementara komitmen kita sudah dicantumkan sejak awal tahun anggaran.
“Tapi meskipun demikian, anggaran yang kita sediakan sudah lebih dari 40 persen. Sama halnya untuk tahun anggaran 2024 nanti,” kata Babar, usai menghadiri acara Business Matching P3DN di Plaza Aspirasi, KP3B Curug, Kota Serang, Selasa (12/12/2023).
Menurut Babar, realisasi Rp2,3 Triliun itu sampai 31 Oktober 2023 atau pada triwulan ketiga. Nanti untuk triwulan keempat, akan Kembali dilaporkan hasil realisasinya. Dikatakan Babar, peningkatan P3DN di Provinsi Banten itu, merupakan salah satu upaya meningkatkan penggunaan produk asli Banten supaya perputaran ekonominya dirasakan oleh masyarakat Banten terutama para pelaku usaha UMKM.
Tidak hanya pada para pelaku UMKM, gerakan bela pengadaan melalui system e-katalog P3DN juga diterapkan pada puluhan Perusahaan yang terlibat dalam paket-paket pekerjaan proyek besar seperti infrastruktur, kendaraan listrik, peralatan pertanian, etalase sampai peralatan kesehatan dan ATK.
“Semuanya kita wajibkan memenuhi P3DN,” pungkasnya.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus mendorong Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam berbagai program dan kegiatan, hal itu diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Ini menjadi satu komitmen bersama mulai dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah, mudah-mudahan ini menjadi satu pertanda baik yang berkaitan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan komponen dalam negeri,” ungkapnya.
Dikatakannya, banyak dampak positif yang dapat dirasakan ketika pemerintah daerah mengedepankan penggunaan produk dalam negeri. Mulai dari mendorong pertumbuhan ekonomi hinga mampu menciptakam lapangan pekerjaan.
“Tentu dengan semakin banyak usaha-usaha industri yang dikembangkan di dalam negeri, ini akan menyerap tenaga kerja dan sebagainya. Jadi hulu dan hilirnya dapat berkembang serta nanti akan berdampak juga terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Selain itu, kata Virgojanti, P3DN ini juga dapat mendorong perusahaan-perusahaan untuk dapat membuka di suatu daerah. Apabila semua dapat beralih kepada komponen dalam negeri dalam setiap kegiatan pembangunan.
“Jadi intinya ini untuk penciptaan nilai tambah, banyak sekali hal-hal positif yang kita dapatkan dalam rangka upaya mendorong dan membangun suatu komitmen bersama yang bertumpu pada produk dalam negeri,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Virgojanti mengajak kepada pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Banten dapat bersama-sama berkomitmen untuk memprioritaskan penggunaan komponen dalam negeri.
“Kita memprioritaskan penggunaan komponen dalam negeri dalam rangka proses pengadaan barang jasa untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya. (luthfi)